Maulid Nabi IPNU-IPPNU: Momentum Dakwah dan Perjuangan Pelajar NU
Majalengka, Sabtu (28/09/2024) – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Majalengka menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh berbagai kalangan pelajar, tokoh agama, serta pembina dari organisasi IPNU-IPPNU.
Dalam sambutannya, Ketua PC IPNU Kabupaten Majalengka, Rekan Jejen Jaenal Mursalin, menyampaikan pesan penting mengenai peran pelajar NU di era digital. "Momentum Maulid Nabi ini adalah waktu yang tepat untuk terus memperbaiki diri dan meneladani Rasulullah SAW, khususnya dalam hal dakwah. Di zaman sekarang, dakwah bisa dilakukan melalui media sosial. Oleh karena itu, kader IPNU-IPPNU harus melek digital," ucap Jejen.
Sementara itu, Ketua IPPNU Kabupaten Majalengka, Ayu Rosida, menekankan pentingnya keaktifan organisasi di media sosial. “Keaktifan Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Komisariat (PK) tidak hanya diukur dari aksi nyata, tetapi juga dari bagaimana organisasi ini terdokumentasi dengan baik. Mari kita aktifkan kembali dokumentasi serta pengelolaan media sosial IPNU dan IPPNU,” ajaknya kepada para hadirin.
Pembina IPNU, Gus Muhammad Hadi, juga memberikan dorongan kepada para pelajar untuk selalu menjadi penggerak dalam melakukan kegiatan positif. “Rekan-rekan harus menjadi garda terdepan. Tugas kita adalah Himayatud Daulah dan Himayatud Din, melindungi negara dan agama, melalui kegiatan positif seperti Maulid Nabi ini,” tegas Gus Hadi, seraya berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan di seluruh tingkatan PAC, PK, bahkan Ranting IPNU-IPPNU.
Sambutan lainnya datang dari Pembina IPPNU, Rekanita Efih Ulfa Fauziyah, yang mengingatkan para kader untuk selalu berpegang pada Harokah Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah dan melanjutkan perjuangan para ulama.
Acara Maulid ini ditutup dengan pesan dari Wakil Ketua PC IPNU Kabupaten Majalengka, Kiyai Maman. Beliau menekankan pentingnya keseimbangan antara keaktifan dalam kegiatan keagamaan dan kebangsaan. “Selain aktif dalam urusan agama, kita juga harus aktif dalam kebangsaan. Nabi Muhammad SAW berdakwah dengan perjuangan dan pengorbanan. Begitu pula kita, pelajar NU, harus berkorban waktu, tenaga, dan lain-lain demi mengikuti acara positif seperti ini,” ujar Kiyai Maman.
Setelah rangkaian sambutan selesai, acara dilanjutkan dengan pembacaan Maulid Al-Barzanji, di mana para peserta mengikuti dengan khusyuk, mengenang kelahiran Rasulullah SAW dan merenungkan teladan hidupnya.
Acara ini diharapkan menjadi pemicu semangat para kader IPNU-IPPNU untuk terus berkontribusi dalam kegiatan keagamaan dan sosial di masyarakat, dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah.