Home Nasional Jawa barat Majalengka Keislaman Aswaja Khutbah Opini Sejarah BIOGRAFI MWC NU BANOM LEMBAGA PC NU Pendidikan PONPEST Serba - serbi DOwnload

Pengusungan INA di Pemilu 2024, "Membunuh" Secara Halus

Pengusungan INA di Pemilu 2024,
Situs Resmi NU Majalengka Provinsi Jawa Barat
Situs Resmi NU Majalengka Provinsi Jawa Barat

 

MAJALENGKA-Pencalonan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Majalengka H Irfan Nur Alam (INA) untuk maju menjadi Anggota DPR RI pada Pemilu 2024, merupakan jebakan Batman. Pengusungan putera Bupati Majalengka H Karna Sobahi itu syarat dengan permainan yang berujung jebakan agar masuk perangkap musuh.


"Didorongnya Irfan maju menjadi anggota DPR RI itu hanya jebakan menurut saya. Kalau bahasa gaulnya itu jebakan betmen. Karena dalam banyak alur cerita di komik, Batman sering kali tertipu oleh musuhnya, yang pada akhirnya masuk perangkap. Nah, kasus Irfan itu nyaris sama seperti itu," kata pemerhati kebijakan publik asal Kabupaten Majalengka, Ja'alussalam ini.
 

Menurut mantan aktivis mahasiswa ini, pola gerakan semacam ini sangat mudah dibaca. Mereka beranggapan jika Irfan itu sangat polos dalam urusan politik. Sehingga dalam menyodorkan nama Irfan, akan mendapatkan respon positif dari yang bersangkutan. Sehingga mereka berkesempatan besar untuk mengolah dana suksesi. Atau paling tidak dapat diberi pekerjaan yang berbasis uang rakyat.


"Prediksi itu salah besar. Irfan sudah cerdas membaca persoalan ini. Ia tidak akan terjebak dalam permainan yang seolah-olah baik, tapi menjerumuskan dirinya,"ucap mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bandung ini.


Masih dijelaskan Mantan Ketua Umum Himmaka Bandung ini, tentunya Irfan akan menolak secara mentah-mentah tawaran yang disuarakan kelompok opurtunis itu, yang diduga kuat dalangnya politisi. Karena hal ini secara tidak langsung akan "membunuh" karirnya secara halus.
 

Keberatannya lainnya, ia akan memilih bertahan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di tengah karirnya yang tengah moncer. Irfan pun tak akan gegabah memutuskan dan akan berpikir matang usulan yang dinilai politis ini. Ia akan mengkaji baik dari segi politik, sosial maupun ekonomi. Terutama yang berkaitan erat dengan masa depan profesinya.
 

"Saya rasa Irfan akan memilih berkarir di birokrat ketimbang di politisi. Apalagi ia masih sangat muda dan masa pensiunnya belasan tahun lagi. Ini yang akan menjadi alasan penolakannya, "ujarnya.
 
 
 



Selain itu pula, kata dia, jika dilihat dari peta kekuatan dukungan, ia masih lemah di dua kabupaten yang menjadi bagian daerah pemilihannya. Perlu berjibaku dan kerja keras untuk menutupinya. Karena untuk mendapatkan tiket di senayan, harus kuat dalam segala aspek dan memiliki pengalaman. Kekuatan figur, popularitas dan keterpilihan pun, harus melekat pada diri Irfan. Karena ketiga komponen itu kunci dasar dalam memenangkan pertarungan.


"Mungkin nama Irfan beken di Majalengka. Tapi kan di Sumedang dan Subang lemah. Belum lagi nanti kalau dia nyalon, akan bertarung dan berhadap hadapan dengan politisi kawakan. Seperti H Sutrisno, TB Hasanudin, KH Maman Imanulhaq, Nurhasan Zaidi, Maruarar Sirait, H Pepep Saeful Hidayat, Ineu Purwadewi S, dll. Sebagai rival, mereka jelas tidak akan tinggal diam. Atas pertimbangan itulah pencatutan Irfan agar maju di senayan jebakan oleh kelompok yang ingin menghabisinya melalui cara lain," paparnya.
 
 
Bahkan dalam kacamata ekstremnya, sebut dia, target utama dari operasi politik ini, Bupati Majalengka H Karna Sobahi. Namun cara ampuh untuk melumpuhkannya dengan cara membidik dan mengkudeta Irfan terlebih dulu.
 
 
"Kalau diumpamakan kerajaan, bupati itu raja, sedangkan irfan itu panglima perangnya. Jadi untuk memenangkan suatu pertempuran, harus menumbangkan panglima perangnya," tutup pria yang jarang tampil ke publik ini.


Maka dari itu, lanjut dia, berkaca pada beragam pengalaman, Irfan saat ini harus berhati-hati terhadap bisikan orang-orang terdekatnya.  Disinyalir para penjilat itu mulai menjebak dan bermain di beberapa kaki. Terlebih memasuki tahun politik 2024 ini, tidak ada kawan dan lawan yang abadi, yang ada kepentingan yang abadi. Apalagi sosok Irfan saat ini menjadi sorotan, sejak publiknya menyebutnya "putera mahkota".


"Kalau memang benar pengusungan Irfan bukan kepentingan politik, itu harusnya Adiknya Iman yang saat ini menjadi anggota DPRD Kabupaten Majalengka. Bukan kakaknya yang saat ini duduk sebagai birokrat dengan karir yang tengah berada di puncak,"pungkasnya.


Sementara itu, Relawan Laskar Kecamatan Ligung dan Forum Kuwu Kecamatan Ligung mendeklarasikan dukungan kepada H Irfan Nur Alam untuk mencalonkan diri menjadi Anggota DPR RI. Serta  mendukung Bupati DR H Karna Sobahi menjadi bupati majalengka 2024 - 2029.
 
 
Hal itu di motori Ketua Forum Kuwu Buntu Mochamad Rahmat Hidayat dan Ketua Laskar Ligung, Sama pada Rabu 30 November 2022 di Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka. (sumber : HU Kabar Cirebon).